Terima Kasih Tembakau
![]() |
| Aksi di depan Tugu Tani, Jakarta. Foto: @AndriKoesnanto |
ADA ‘’aksi
menarik’’ di peringatan Hari Tanpa Tembakau se Dunia yang diperingati 31 Mei
2016 ini, yakni aksi serentak ‘’Terima Kasih Tembakau’’ yang digelar di
beberapa kota seperti Jakarta dan Bandung.
Menariknya lagi,
hastag #TerimaKasihTembakau menjadi salah satu trending topic Indonesia di akun
twitter. Per pukul 15.00 WIB, kicauan dengan hastag #TerimaKasihTembakau berada
di posisi urutan tiga teratas.
Ada yang
menarik dibalik aksi damai #TerimaKasihTembakau. Di tengah adanya kelompok antitembakau
atau antikretek di tanah air ini, muncul kesadaran di tengah masyarakat pula
akan kontribusi Industri Hasik Tembakau (IHT), tidak hanya bagi masyarakat,
tetapi sumbangsihnya bagi negara juga tidak terperikan.
Dalam konteks
Kabupaten Kudus, ada tiga nama perusahaan rokok kretek, yakni PT. Djarum, PT.
Nojorono, dan PR Sukun, yang, secara sadar masyarakat tidak bisa menafikan
sumbangannya perusahaan-perusahaan tersebut, dalam mendukung kegiatan sosial,
pendidikan, dan juga keagamaan.
Untuk kegiatan
sosial, tiga perusahaan itu sering memberikan santunan kepada anak-anak yatim,
memberikan beasiswa pendidikan bagi generasi bangsa, dan memberikan sumbangan
untuk pembangunan masjid, mushalla, dan madrasah-madrasah.
Lainnya? Masih
banyak. Dalam hal pelestarian lingkungan, ketiga perusahaan tersebut juga
mengambil peranan besar, lalu sumbangannya di bidang seni dan budaya dengan
menyeponsori berbagai event-event yang digelar oleh internal perusahaan sendiri
maupun lembaga lain.
Selanjutnya, di
bidang olah raga, perusahaan-perusahaan kretek itu juga mengambil peranan yang
sangat besar. Djarum, yang siapapun tahu, menjadi salah satu perusahaan yang
mendukung diraihnya prestasi dunia dalam berbagai ajang kejuaraan bulu tangkis.
Sedang PR. Sukun, antara lain serius melakukan pembinaan olah raga tenis meja.
Ada satu lagi
fakta menarik di Kabupaten Kudus, yakni meningkatnya kesadaran untuk memberikan
pendidikan terbaik bagi putra-putrinya di kalngan perempuan buruh kretek. Yakni
dengan memasukkan anak-anaknya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
sehingga mendorong angka partisipasi kasar dalam meningkatkan taraf pendidikan
generasi bangsa.
Dengan sedikit
fakta yang bisa disampaikan di sini, maka tidak berlebihan pula jika kemudian
masyarakat menyampaikan terima kasihnya kepada kretek, warisan leluhur yang
telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi rakyat melalui
besarnya lapangan kerja.
Dalam pada
itu, maka aksi damai #TerimaKasihTembakau yang digelar oleh Komunitas Kretek di
Hari Anti Tembakau se Dunia pada hari ini, juga menjadi momentum yang tepat untuk
mengingatkan kepada kelompok anti tembakau akan jasa dan besarnya sumbangsih
kretek bagi masyarakat dan negeri ini. Terima kasih tembakau. (Rosidi)

Post A Comment
Tidak ada komentar :